Manajemen - IPB University

Workshop Forecasting dan Target Setting

Metode peramalan yang tepat perlu diketahui untuk memperkirakan jumlah produksi di masa yang akan datang. Hasil dari peramalan akan menjadi salah satu dasar bagi penetapan target produksi nasional komoditas pertanian.

Dalam rangka peningkatan kapasitas pegawai yang membidangi perencanaan lingkup Kementrian Pertanian, terkait Penyusunan Baseline dan Angka Target Produksi serta Analisis Kebijakan, Biro Perencanaan Kementrian Pertanian menyelenggarakan Workshop Forecasting dan Target Setting. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, 19 – 20 September 2019, di Sahira Butik Hotel Bogor, dan dihadiri oleh para Pegawai Bidang Perencanaan. Workshop ini mengundang tiga orang Dosen Departemen Manajemen, FEM – IPB sebagai narasumber; yaitu Dr. Eko Ruddy Cahyadi, S.Hut, MM; Nisa Zahra, STP, MSi; dan Nurul Hidayati, SE, MSi.

Dr.Eko Ruddy Cahyadi sedang memberikan materi terkait konsep target setting

Penentuan target produksi nasional suatu komoditas pertanian sangat penting untuk ditetapkan.  Terlebih untuk komoditas-komoditas pangan utama, seperti padi, jagung, kedelai, dan beberapa komoditas pertanian lainnya.  Target produksi nasional komoditas pertanian tersebut secara nasional tercantum pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan dijabarkan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) setiap tahunnya.

Pada praktiknya, penetapan target produksi nasional untuk komoditas prtanian diutamakan pada sebuah angka yang lebih tinggi dari angka produksi periode sebelumnya. Karena itu, muncul pertanyaan apakah penetapan target produksi nasional komoditas pangan ini telah menghasilkan sebuah angka yang realistis sehingga dapat tercapai, sekaligus juga akuntabel alias dapat dipertanggung-jawabkan?

Nisa Zahra, STP, MSi sedang memberikan materi terkait konsep dan praktik peramalan secara kuantitatif

Penetapan target produksi nasional komoditas pertanian tentu tidak lepas dari praktik peramalan (forecasting) produksi komoditas tersebut untuk periode mendatang. Metode peramalan yang bersifat kuantitatif ini memerlukan data historis yang cukup. Namun, khusus untuk komoditas padi, sejak Biro Pusat Statistik (BPS) melakukan upaya perbaikan data padi dengan metode Kerangka Survey Area (KSA) pada tahun 2018, data historis produksi padi menjadi sangat terbatas.

Workshop diawali dengan pembahasan konsep peramalan dan penetapan target, dilanjiutkan dengan latihan penggunaan software untuk kegiatan peramalan berdasarkan data pertanian real, disertai dengan diskusi. Adapun alur pelaksaan workshop adalah sebagai berikut: (1) Pemahaman target dan peramalan; (2) Membuat peramalan produksi dan kisaran kesalahan / erornya (situasi yang mungkin terjadi di masa depan) dengan pendekatan kuantitatif; dan (3)  Menentukan target yang diharapkan dicapai dari ramalan tersebut dengan pendekatan kualitatif.

Translate »