Departemen Manajemen

Dosen Departemen Manajemen Memberikan Guest Lecture dengan Tema “Enhancing Sustainable Agrifood Supply Chain through Digital Innovation” di Songkhla Rajabhat University (SKRU) Thailand

Dosen Departemen Manajemen Memberikan Guest Lecture dengan Tema “Enhancing Sustainable Agrifood Supply Chain through Digital Innovation” di Songkhla Rajabhat University (SKRU) Thailand

Bogor, 11 Juli 2025. Dosen Departemen Manajemen, Dr Eko Ruddy Cahyadi, S.Hut,MM yang sekaligus merupakan Ketua Departemen Manajemen, berkesempatan menjadi Dosen Tamu di Songkhla Rajabhat University (SKRU) Thailand atas undangan dari Faculty of Management Science SKRU pada tanggal 9 Juli 2025. Undangan ini bertujuan untuk mempererat kerjasama antara dua universitas khususnya antara Faculty of Management Science SKRU dan Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM), IPB University. Pemenuhan undangan ini sekaligus merupakan kunjungan balasan setelah sebelumnya dosen dari SKRU memberikan kuliah tamu di FEM IPB yaitu Asst. Prof. Dr. Pongsak Thonguekhaeng dan Dr. Ketwadee Madden, dengan tema “Learning Tourism Management from Thailand” pada 4 Februari 2025.

Kunjungan sebagai dosen tamu yang dilakukan oleh Dr Eko, dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan mengantar mahasiswa KKNT Internasional yang didampingi oleh Dr. Indra Refipal Sembiring S.E., M.M, dosen Departemen Manajemen. Program KKNT Internasional ini juga bekerjasama dengan SKRU selama 27 (dua puluh tujuh) hari, dalam bentuk  pertukaran budaya, pendampingan komunitas, serta mengajar bahasa inggris dan bahasa indonesia. Dalam kunjungan juga dibahas kerjasama riset tentang pengembangan geopark Satun, Thailand dan Bogor Halimun Salak Indonesia. Pada kesempatan ini, Dr indra juga mempromosikan internasional summer course yang akan diselenggarakan oleh Departemen Manajemen pada tanggal  10-22 Agustus 2025.

Kuliah tamu diselenggarakan di Faculty of Management Science SKRU Thailand pada hari Rabu, 9 Juli 2025.  Diikuti oleh sekitar 100 orang peserta mahasiswa dan 5 orang dosen dari Faculty of Management Science SKRU. Kuliah tamu dibuka dan dihadiri oleh Vice President SKRU dan Dekan Faculty of  Management science SKRU.

Dr. Eko menyampaikan materi presentasi kuliah umum berjudul “Enhancing Sustainable Agrifood Supply Chain through Digital Innovation”. Pada paparannya Dr. Eko menyampaikan beberapa hal yaitu : definisi digital supply chain, faktor penentu keberhasilan digital supply chain, tantangan terkini dalam sektor agrifood, pengembangan inovasi digital dalam konteks agrifood, potensi digitalisasi untuk mempercepat pencapaian tujuan SDGs, basic conditions dan enabling conditions untuk transformasi digital, dan dampak inovasi digital pada Agrifood Chain. “Dalam konteks global, transformasi digital merupakan peluang untuk mewujudkan Sustainable Food System”, kata Dr Eko. Lebih lanjut, Dr Eko juga menyampaikan beberapa contoh pengembangan inovasi digital yang dilakukan oleh IPB maupun alumni IPB dan contoh pemanfaatan Mobile Apps for Smart Farming.

Dr Eko juga menjelaskan tentang distribusi tipologi adopsi inovasi digital meliputi Innovators, Early Adopters, Early Majority, Late Majority, dan Laggards, dimana sebagian besar masih pada tahap  Early Majority dan Late Majority.  Early Majority mempunyai ciri pragmatis, mengadopsi setelah melihat manfaat yang terbukti, dan mengambil keputusan dengan penuh pertimbangan. Sedangkan Late Majority mempunyai ciri bersikap skeptis, mengadopsi karena tekanan rekan atau kebutuhan,  dan berhati-hati terhadap perubahan.

Dr Eko menyampaikan studi kasus terkait adopsi inovasi digital pada program Smart Fisheries Villages (SFV)  di Desa Kawali Kabupaten Ciamis Jawa Barat dan Desa Mangunegara di Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah dengan sampel sebanyak 102 orang petani. Program ini diinisiasi oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan atau Ministry of Marine And Fisheries (MMAF).  Studi terhadap program menunjukkan bahwa sekitar 60 persen petani masih pada tahap Laggards: Resistant, traditional, adopt only when forced or when innovation is mainstream. Hasil studi juga menunjukkan bahwa petani yang berusia lebih muda dan lebih berpendidikan cenderung untuk mau mengadopsi inovasi digital.

Pada akhir paparannya, Dr Eko menyampaikan kesimpulan terkait studi program SFV yaitu      1. adopsi teknologi digital di kedua sektor (pertanian dan akuakultur) berdampak positif terhadap produktivitas dan keberlanjutan, meskipun masing-masing sektor menghadapi tantangan yang berbeda, 2. Aplikasi pertanian digital lebih cepat diadopsi oleh petani muda dengan literasi digital yang lebih tinggi, 3.Adopsi teknologi di sektor perikanan terhambat oleh terbatasnya akses infrastruktur dan tingginya biaya awal, dan 4. Kedua studi ini menekankan pentingnya pendampingan berkelanjutan dan memastikan aksesibilitas terhadap teknologi untuk keberhasilan implementasi inovasi digital di kalangan petani skala kecil dan pembudidaya ikan. Seluruh rangkaian acara kemudian ditutup dengan foto bersama para peserta. (ERC, 1107)

December 2025
M T W T F S S
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
293031  

Archives

Translate »