Pelatihan Strategi Pemasaran untuk UMKM Kampung Gunung Leutik Desa Benteng oleh Dosen Departemen Manajemen FEM IPB
Pelatihan Strategi Pemasaran untuk UMKM Kampung Gunung Leutik Desa Benteng
oleh Dosen Departemen Manajemen FEM IPB
Bogor, 21 Juni 2022 – Departemen Manajemen FEM IPB kembali melakukan kegiatan pelatihan untuk UMKM dalam rangka Program Dosen Mengabdi dengan topik “Pelatihan Strategi Pemasaran UMKM” dengan narasumber Drs. Edward Halomoan Siregar, S.E., M.M. dan Hardiana Widyastuti, S.Hut,MM. Pelaksanaan kegiatan secara hybrid dimana Pak Edward menyampaikan materi secara daring melalui media zoom meeting dan Bu Hardiana menyampaikan pelatihan secara luring. Kegiatan ini diikuti 12 UMKM di lingkungan Kp. Gunung Leutik, tepatnya Asten yang menjadi target binaan. Kegiatan yang berlangsung sekitar pukul 09.30 – 12.30 WIB ini bertujuan memberikan pemahaman kepada para pelaku UMKM untuk menyusun strategi pemasaran yang tepat.
Pak Edward menyampaikan bahwa sebelum menyusun strategi pemasaran, maka perlu diidentifikasi masalah terlebih dahulu antara lain berapa banyak penjualan (per minggu atau per bulan)?, bandingkan dengan minggu/bulan sebelumnya, dan cek apakah menurun, tetap, atau naik? Selanjutnya klarifikasi yang menjadi penyebabnya : konsumen/target pasar?, produk (klasifikasinya)?, merek dan ekuitas merek (kuat/lemah)?, modal: materi dan daya juang?, bahan baku: tersedia dan bermutu?, sumber daya (melimpah, terbatas, atau (tidak) bermutu)? Dan strategi (tidak) punya atau (tidak) tepat? Oleh karena itu perlu menyusun strategi pemasaran yang tepat untuk meningkatkan daya saing.
Sebelum merumuskan strategi pemasaran perlu melakukan STP (Segmentation, Targetting, Positioning), kemudian merumuskan strategi produk, harga, promosi, dan distribusi. Dalam melakukan STP, hal-hal yang perlu dielaborasi : mengenali pelanggan/konsumen (lama, baru, atau yang berpotensi), menentukan target/tawaran pasar, memuaskan keinginan/kebutuhan pelanggan, menciptakan permintaan, mewaspadai pesaing : kawan atau lawan; ubah paradidgma, memanfaatkan peluang pasar, memosisikan produk secara jelas, serta menjaga/merawat pelanggan.
Lebih lanjut Pak Edward menyampaikan tentang strategi produk, harga, promosi dan distribusi. Produk adalah segala sesuatu untuk memuaskan keinginan/kebutuhan konsumen. Strategi produk harus tepat untuk konsumen (manfaatnya), unik kreatif menarik inovatif, label/nama (branding), kualitas produk, desain kemasan (tampilan) serta layanan dan garansi. Strategi harga dalam penetapan harga harus memperhatikan harga bahan baku, biaya produksi, beban listrik, beban lainnya (SDM dll), serta melihat harga pasar. Untuk strategi promosi antara lain iklan, website/social media, pameran, produksi cooking video, Networker (jaringan luas), kontak langsung, pesanan, buat edukasi produk, serta perlu anggaran tersendiri. Strategi distribusi antara lain apakah melalui online shop (FB, IG,WA), e-commerce (bukalapak, shopee, dll), pasar tradisional, penjualan langsung, pameran, bertukar penjualan dengan produk lain, pasar modern. Agar UMKM berdaya saing dan bisa naik kelas, maka perlu dilakukan beberapa strategi antara lain : memanfaatkan teknologi (RI 4.0), promosi terus, bermitra; profit sharing¸ update informasi dan menerima masukan.
Berikutnya, Bu Hardiana mengajak peserta untuk melakukan simulasi menyusun strategi pemasaran. Semua peserta dibagikan kertas dan diminta menuliskan pada kertas tersebut tentang masalah yang dihadapi, solusi untuk memecahkan masalah, rencana pemasaran dari mulai produk, harga, promosi dan distribusi, masalah yang dihadapi dalam menjalankan rencana pemasaran, serta rencana untuk memecahkan masalah tersebut. Selanjutnya peserta membacakan hasil resumenya masing-masing untuk mendapat tanggapan dan masukan dari narasumber serta peserta lain. Bu Hardiana kemudian menyimpulkan beberapa hal penting dari hasil diskusi khususnya terkait penyusunan strategi pemasaran UMKM Asten Jaya Kampung Gunung Leutik Desa Benteng. Acara diakhiri dengan sesi foto bersama dan bazar produk yang dibawa oleh peserta. (NH, 2022).