Dosen Manajemen FEM IPB Memberikan Pelatihan Pengemasan dan Branding untuk UMKM Produk Pangan Olahan Desa Cibadak, Ciampea
Dosen Manajemen FEM IPB Memberikan Pelatihan Pengemasan dan Branding
untuk UMKM Produk Pangan Olahan Desa Cibadak, Ciampea
Bogor, 19 Oktober 2022 – Dalam rangka program Dosen Mengabdi oleh Dosen Departemen Manajemen FEM IPB, yaitu Dr. Ir. Jono M. Munandar, telah dilaksanakan kegiatan pelatihan untuk UMKM produk pangan olahan di Desa Cibadak Kecamatan Ciampea pada hari Sabtu, 01 Oktober 2022. Tema pelatihan adalah pengemasan dan branding untuk produk pangan olahan UMKM. Kegiatan ini diikuti oleh 12 UMKM pangan olahan di Desa Cibadak. Kegiatan yang berlangsung sekitar pukul 09.00 – 12.00 WIB ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan peningkatan kepedulian para pelaku UMKM pangan olahan mengenai pentingnya pengemasan dan branding produk.
Pak Jono menyampaikan tentang perlunya UMKM memahami terlebih dahulu mengenai atribut suatu produk yang meliputi kualitas, fitur, serta gaya dan desain. Kualitas meliputi tingkatan dan konsistensinya. Pak Jono mengingatkan bahwa seringkali UMKM belum bisa menjaga konsistensi mutu yang baik. Selanjutnya fitur, adalah kelebihan atau keunggulan yang membedakan produk dari pesaing. Sedangkan gaya adalah penampilan dan desain adalah konsep produk.
Branding (pemberian merk) sangat penting. Fungsi branding adalah mencipta, memelihara, melindungi, dan meningkatkan kualitas barang dan jasa. Manfaat untuk pembeli adalah untuk identifikasi produk dan kualitas produk. Sedangkan bagi penjual sendiri, manfaatnya adalah untuk dasar menjelaskan kualitas kualitas produk, perlindungan hukum dan membantu segmentasi pasar. Lebih lanjut Pak Jono memberikan masukan untuk memilih brand/merk yang kuat; antara lain unggul dalam menyampaikan manfaat yang diinginkan, harga sesuai dengan persepsi nilainya, serta diposisikan secara tepat dan wajar.
Pak Jono menyampaikan tentang ciri-ciri merk yang disukai sebagai ide bagi UMKM yang belum mempunyai merk atau ingin memperbaiki merknya. Ciri-ciri tersebut adalah : 1) dapat menjelaskan kualitas dan manfaat produk, 2) mudah diucapkan , dikenal dan diingat, 3) harus unik (distinctive), 4) dapat diperluas, 5) mudah diterjemahkan ke dalam bahasa asing, 6) dapat didaftarkan dan memperoleh perlindungan hukum.
Berikutnya, dijelaskan oleh Pak Jono mengenai packaging atau kemasan. Dalam mengembangkan kemasan produk perlu diperhatikan konsep, elemen, keamanan dan masalah lingkungan. “Kemasan yang menarik bisa menjadi iklan bagi produk”, terang Pak Jono. “Konsumen bersedia membayar lebih banyak untuk kenyamanan, penampilan, keandalan dan prestise dari kemasan yang lebih baik”, lanjutnya. Pak Jono memberikan beberapa tips untuk memilih kemasan yang baik yaitu : 1) pilih kemasan yang tepat, 2) pilih fitur yang tepat, 3) pilih material yang tepat, 4) kemasan kedap udara untuk minuman, 5) kemasan kedap air agar makanan tetap kering, dan 6) hindari styrofoam dan logam. Pak Jono juga memperlihatkan foto-foto atau gambar-gambar contoh kemasan yang menarik sebagai inspirasi untuk UMKM.
Terkait kemasan, juga perlu yang dinamakan labelling (pelabelan), yaitu informasi yang dicetak muncul pada atau bersama paket. Fungsinya adalah untuk mengidentifikasi merk, menjelaskan hal tentang produk, dan mempromosikan. Pak Jono juga memberikan contoh tentang labelling yang inovatif yang dapat menarik perhatian dan minat pembeli.
Pelatihan berlangsung interaktif, dimana para peserta mengajukan pertanyaan dan pak Jono memberikan penjelasan atau jawabannya. Tidak ada sesi khusus tanya jawab, namun tanya jawab berlangsung seiring sesi pemberian materi. Pak Jono juga mereview dan memberikan masukan terhadap merk dan kemasan contoh produk dari UMKM yang hadir. Pak Jono selanjutnya memberikan penugasan kepada para UMKM agar melakukan survei kepada pelanggan untuk menilai produk mereka. Disampaikan form kuesioner penilaian untuk diisi oleh setidaknya 10 pelanggan UMKM. Hal ini dinilai penting agar UMKM mendapat masukan untuk perbaikan produknya ke depan. Tugas ini akan direview oleh Pak Jono pada sesi pelatihan berikutnya. (JM,NH 2022)