Pentingnya Manajemen Keuangan untuk UMKM
Pentingnya Manajemen Keuangan untuk UMKM
Bogor, 26 Juli 2022 – Dosen Departemen Manajemen FEM IPB Ir. Pramono D Fewidarto, M.S dan Ali Mutasowifin, SE, M.Ak memberikan pelatihan kepada kelompok UMKM Asten Jaya Kampung Gunung Leutik Desa Benteng dengan materi tentang pentingnya manajemen keuangan bagi UMKM agar bisa selalu tumbuh dan berkembang. Pelatihan ini merupakan sesi-6 dari rangkaian kegiatan Dosen Mengabdi dan Proyek di Desa kerjasama Departemen Manajemen FEM IPB dengan Pemerintah Desa Benteng Kecamatan Ciampea. Kegiatan pelatihan dilaksanakan pada Sabtu, 23 Juli 2022 diikuti oleh 12 UMKM yang tergabung dalam kelompok UMKM Asten Jaya, berlangsung sekitar pukul 09.00 – 12.00 WIB.
Pada kesempatan pertama, Pak Ali menyampaikan tentang modal. Bahwa modal (keuangan) untuk UMKM dapat bersumber dari teman, keluarga, angel investor, bank, Fintech P2P Lending, Crowd Funding. Salah satu fasilitas yang disediakan oleh perbankan adalah KUR (Kredit Usaha Rakyat). Dalam suatu paparan, Presiden Jokowi mengajak pelaku UMKM untuk mengajukan pinjaman KUR dengan bunga 3%. Pak Ali berbagi informasi tentang syarat-syarat mengajukan KUR, yang sesungguhnya bisa diupayakan untuk dipenuhi oleh para UMKM binaan di Kampung Gunung Leutik. Untuk legalitas, sekarang ada kemudahan dalam mendapatkan perizinan yaitu Nomor Induk Berusaha.
Persoalan pembukuan usaha masih menjadi masalah semua UMKM binaan. Sehingga ketika ditanyakan jumlah aset, jumlah omzet, maupun jumlah keuntungan sulit untuk menjawab. Pak Ali menjelaskan bahwa sesungguhnya pembukuan penting dan mempunyai banyak manfaat yaitu : 1) mengontrol biaya operasional, 2) mengurangi risiko kehilangan aset perusahaan, 3) mengetahui kondisi usaha perusahaan, 4) mengetahui piutang dan hutang perusahaan, 5) memberikan informasi keuntungan/kerugian serta 6) melengkapi pengajuan kredit/pinjaman. Saat ini sudah banyak tersedia aplikasi keuangan untuk pencatatan keuangan/pembukuan yang bisa diakses oleh UMKM melalui android seperti APIK dari Bank Indonesia, LAMIKRO dari www.lamikro.com, aplikasi BukuWarung : cara baru mencatat pembukuan UMKM. Pak Ali mengakhiri sesi materi dengan memberikan contoh pembukuan untuk UMKM dilanjutkan diskusi dengan peserta pelatihan.
Materi pelatihan dilanjutkan oleh Bpk Ir. Pramono D Fewidarto, M.S secara online. Pak Pramono menyampaikan bahwa setiap UMKM seharusnya ingin dan harus tumbuh, maju dan berkembang. Beberapa hal yang dibutuhkan antara lain : 1) semangat dan tekad mandiri, 2) pengetahuan (teknis, manajerial, keuangan), 3) pengalaman (ketrampilan) untuk menghasilkan produk dengan konsisten, 4) hubungan baik (networking) dan kebersamaan, 5) waktu, 6) mental (kesabaran, ketangguhan, sikap). Setiap menjalankan usaha harus mempunyai goal (tujuan) baik jangka pendek maupun jangka panjang. Tujuan jangka pendek adalah harus mempunyai daya saing. Berikutnya keuntungan/profit, serta selalu tumbuh dan berkembang seiring waktu. Sehingga pada akhirnya usaha akan sustain (berlanjut terus).
Untuk menciptakan daya saing maka perlu penciptaan nilai/value yang antara lain berupa : 1) keunggulan kualitas, 2) efisiensi biaya yang membuat harga produk lebih murah, 3) penyerahan yang tepat dari sisi waktu, tempat, kualitas, harga dan cara pembayaran, 4) keamanan (safety) produk dan cara penggunaannya, 5) etik/legal terkait bahan, produk, produksi dan limbah, serta 6) fleksibilitas untuk menyesuaikan dengan cepat terhadap perubahan. (NH, 2022)