Manajemen - IPB University

Dosen Departemen Manajemen Menekankan Pentingnya Kerjasama Para Pihak dalam Penerapan Green Financing

Dosen Departemen Manajemen Menekankan Pentingnya Kerjasama Para Pihak dalam Penerapan Green Financing

Salah satu isu yang mengemuka saat ini (dan diperkirakan akan tetap mengemuka hingga beberapa tahun mendatang) dalam bidang jasa keuangan adalah isu keuangan berkelanjutan, yang merupakan dukungan menyeluruh sektor jasa keuangan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dengan menyelaraskan kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup.

Optimalisasi keuangan berkelanjutan diharapkan dapat menjadi penggerak ekonomi baru, untuk mendukung tercapainya pertumbuhan yang berkualitas dengan pemerataan dan inflasi yang terjaga, serta kondisi lingungan yang lebih baik. Dengan demikian, perumusan arah kebijakan mengenai keuangan berkelanjutan menjadi salah satu faktor penting.

Guna membahas hal ini, pada Jumat (1/4/2022) lalu Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional mengundang beberapa akademisi untuk hadir dalam sebuah focus group discussion yang bertajuk “Peluang, Tantangan, dan Rekomendasi Arah Kebijiakan Pembiayaan Hijau (Green Financing) sebagai Penggerak Ekonomi Baru”.

Dalam salah satu bagian paparannya, Ali Mutasowifin, dosen Departemen Manajemen FEM IPB yang hadir sebagai salah seorang narasumber, menekankan pentingnya kerjasama tiga pihak bagi keberhasilan penerapan green financing, yakni pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. Salah satu langkah nyata dunia usaha yang disorot adalah Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang telah  berkomitmen untuk mewujudkan target Carbon Neutral 2060, dengan akan menginvestasikan 500 miliar dolar AS guna mendukung energi hijau dan memulai dekarbonisasi.

Guna mewujudkan hal ini, PLN sedang mempersiapkan diri untuk mendapatkan peluang pembiayaan hijau, salah satunya dengan menerima pinjaman hijau senilai 500 juta dolar AS melalui Multilateral Investment Guarantee Agency (MIGA) Bank Dunia, dan menjadi pinjaman hijau pertama yang diterima oleh badan usaha milik negara. Dana tersebut diarahkan untuk pengembangan energi terbarukan dan infrastruktur energi yang ramah lingkungan. Diharapkan, langkah PLN ini dapat menjadi inspirasi dan diikuti oleh perusahaan-perusahaan yang lain. (AM/NH, 050422)

 

 

Translate »